PADANGSIDIMPUAN,- Indonesia sebagai sebuah negara telah ditakdirkan dengan banyak suku di dalamnya, ribuan pulau, ratusan bahasa dan aliran kepercayaan serta agama. Demikian itu tentu sekali-kali tidak akan menyurutkan langkah untuk tetap menjadikan kita menjadi sebuah negara besar, bersatu untuk tetap menjaga keutuhan NKRI.
Dikalangan pemikiran yang tumbuh dalam tradisi Nahdlatul Ulama ada tiga komponen yang sangat relevan dalam menjaga persatuan bangsa, pertama Ukhuwah Islamiyah , yaitu kita bersaudara atas dasar kepercayaan atau Iman, maka kita harus menghargai dan menghormati umat beragama, manusia, hewan maupun tumbuhan, karena ketika menghormati ciptaan Tuhan maka sama halnya juga kita menghormati Tuhan sebagai sang Maha Pencipta.
Kedua, Ukhuwah Basyariyah/Insaniyah, persaudaraan atas dasar kemanusiaan, tidak perlu dalam membantu orang kita harus bertanya terlebih dahulu, "agama sampean apa"? Tapi cukup atas dasar kemanusiaan kita lindungi harkat dan martabat manusia. Ketiga adalah Ukhuwah Wathaniyah yaitu persaudaraan atas dasar bahwa kita satu bangsa, ketika satu orang dijajah atau tertindas maka kita merasakan bahwa seolah semua anak bangsa ini merasakan penderitaan yang sama.
"Demikianlah terciptanya sebuah konsensus demi untuk bangsa yang besar ini, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang menjadi payung hukum dalam segala bentuk turunan hukum yang tercipta di Indonesia". Demikian dipaparkan Marwan Dasopang, Wakil Ketua Komisi VIII DPR-MPR RI dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan baru-baru ini, 24 Januari 2024 lalu.
Acara yang bertajuk, Sosialisasikan Empat Pilar, Merawat NKRI ini diadakan atas kerjasama Anggota MPR RI dengan NU di Kota Padangsidimpuan. Hadir dalam kesempatan ini adalah Kementerian Agama Padangsidimpuan, Ormas Kepemudaan, Pimpinan Pesantren dan masyarakat lainnya.
Acara yang berlangsung satu harian ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat setempat karena menurut sebahagian peserta yang hadir dalam acara tersebut, Sosialisasi tentang Kebangsaan harus terus di semarakkan agar generasi muda terhindar dari gaya hidup hedonis, radikal maupun terkontaminasi dengan pergaulan global tanpa batas. Generasi muda dan segenap warga negara harus benar-benar NKRI dan Indonesia sebagai negara yang kita harus junjung tinggi keberadaannya, ungkap Henni Siregar dalam diskusinya.(rilis)
0 Komentar